Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini.

Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak.

Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru!

Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya saat ke kampus sekarang kalau ada kepentingan urgent (membeli kebutuhan) lebih memilih jalan kaki, bisa sekaligus untuk olahraga.

Karena perpustakaan dan toko buku tutup, kita bisa lebih memanfaatkan aplikasi membaca dari pemerintah. Seperti iPusnas dan Candil (Maca Dina Digital Libarary dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Barat) yang bisa diakses secara gratis melalui smarthphone-mu. Disana terdapat banyak koleksi buku dalam bentuk elektronik. Atau bisa memulai membuka bukumu yang sudah lama kamu beli namun belum sempat kamu baca, ini saat yang tepat untuk menemani kamu saat #StayAtHome.

Semoga musibah ini segera berlalu, dan tidak bertambah dengan musibah lainnya. Sebab mengalami kesendirian saja sudah cukup jadi musibah yang teramat berat dipikul. – ceuk anonim


With Love,
Lina

Komentar

  1. ".. membuka bukumu yang sudah lama kamu beli namun belum sempat kamu baca."


    Hahahaha terima kasih sudah diingatkan :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sami sami, saling mengingatkan dan selamat membaca Nina:)

      Hapus
  2. Alhamdulillah #StayAtHome😀
    Sampai tak terasa sudah hampir tiga Minggu #StayAtKamarPerantauan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat yang masih #StayAtKamarPerantauan aku tau gimana perasaannya, aku juga kemarin kurang lebih 2 minggu di perantauan. Dan pulang di isolasi karena auto ODP :)

      Hapus
  3. #StayAtKos.. yang belum #StayWithYou

    BalasHapus
  4. Baru tau soal candil, mau cobaa. Terima kasiiih beb ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sami sami bepp, ih maapkeun aku gabisa komen di kamu. Aku gapake tumblr soalnya, duh newbie banget aku:((

      Selamat datang di Candil:))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...