Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay15: Perjalanan Masih Panjang

Menulis adalah caraku untuk mengungkapkan sesuatu yang berkecamuk didalam otakku yang akupun sudah tidak sanggup untuk membiarkannya.

Menulis adalah untuk keabadian, jika kamu sudah tidak ada di dunia ini maka yang abadi adaah tulisanmu, maka tulislah sesuatu yang baik. Dan oleh sebab ini aku ingin selalu menulis, namun semoga bukan tulisanku saja yang abadi tapi aku juga abadi dalam hati dan ingatanmu, aelah.

Entah sejak kapan aku memang ingin menjadi penulis bahkan ingin menjadi penulis  yang hebat hehe, aku tidak memiliki siapa tolak ukur kehebatan yang aku inginkan karena menurutku semua penulis merupakan penulis yang hebat, selain aku tentunya. Menurutku tidak ada tulisan yang jelek, tapi mungkin tidak pada tempatnya saja hehe.

Aku memiliki dosen yang tulisannya sering sekali masuk ke koran, dan karena tulisan-tulisan beliau yang bejibun banyaknya itu yang menjadi nilai plus dalam satu hal yang tidak bisa saya sebutkan disini namun memang menulis itu baik untuk banyak hal. Beliau pernah menyuruh saya secara langsung untuk selalu menulis,'ayok mbk kamu pasti bisa:)' katanya waktu itu setelah selesai jam kuliah, disuatu ruangan fakultas lantai empat. Kalau tidak salah aku berkonsultasi tentang tulisanku.

Sampai saat ini saya masih harus belajar untuk menulis. Belajar konsisten dan lebih giat lagi. Karena katanya, untuk menjadi penulis kamu hanya perlu menulis.

Perjalananku masih panjang untuk bisa disebut sebagai penulis apalagi penulis yang hebat. Sekarang aku hanya pembelajar dan akan selalu menjadi pembelajar yang masih sangat belum pantas untuk dikatakan penulis, masih harus banyak banyak belajar dan belajar.

Semoga apa yang pernah dan akan aku tulis akan membawa kebermanfaatan dan kebaikan. Semoga aku rajin belajar:))

Dan aku ingin konsisten dengan caraku sendiri. Semakin banyak membaca, semakin tak mengerti apa-apa. Semakin belajar menulis, semakin tak bisa menulis. Semakin mengerucutkan analisa, semakin sempit pola likir. Ya, memang aku sebatas manusia. Jadi tak pantas aku bersifat jumawa!




Banjar, 15 April 2020
Sincerely!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...