Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay11: Nasi Pecel 'Ayu Sakti' Timoho


Penampakan Nasi Pecel Usus
(Pic from google)

Ngomongin tentang makanan pasti tidak bakal ada habisnya, tiap daerah dan tiap tempat pasti akan ada makanan yang bisa dibicarakan (daripada ghibahin temen dosa hehe). Dari banyaknya makanan-makanan yang ada aku pilih 'Nasi Pecel Usus'-nya Lesehan Ayu Sakti Timoho yang terletak di jalan Timoho tidak jauh dari perlintasan rel kereta api.

Pertama kali aku kesini karena diajak oleh salah seorang teman saya asal Jogja untuk sarapan pagi, dulu aku yang masih maba manut aja mau diajak makan apa dan dimana. Sekalian buat tau makanan yang ada di Jogja. Tapi suatu pagi itu temanku ini malah mengajak sarapan di tempat yang lokasinya tidak jauh dari kost saya yang dulu. Yaps Nasi Pecel, kuliner perpaduan aneka sayuran dan bumbu kacang dengan toping yang beraneka ragam seperti telur, usus, hatiampela, ayam, lele dll.

Yang menjadi favorit saya disini adalah Nasi Pecel Usus nyaaa, sukaa bangett. Kriukk usus krispynya ituu enak banget, apalagi buat kamu pecinta masakan usus seperti aku. Selain itu sambal disini meskipun dikasih porsi sambal yang mule (a.k.a banyak) tetap saja aku bisa menghabiskannya, karena tidak pedas untuk ukuran orang yang suka pedas dan tidak terlalu pedas untuk saya. Saya suka, saya suka. Untuk harga disini tuh anak kost banget ya, sekitar Rp 7000 sampai dengan Rp 14000. Untuk porsinya lumayan banyak, bahkan saat pertama kali aku makan disini sampai tidak bisa menghabiskannya saking banyaknya porsi yang dikasih.

Namun, banyak sekali pelanggan disini baik yang order via gofood maupun makan langsung ditempat membuat kita menunggu terlalu lama bahkan pernah aku makan disana hampir setengah jam pesanan belum juga jadi. Setiap harinya rame banget, bisa terlihat ketika kita melewati jalan timoho. Jadi lebih enak pesan via gofood saja.

Ohiya, untuk Nasi Pecel Usus ini sepertinya menjadi menu favorit semua orang disini karena cepat sekali habisnya, jadi kalau mau makan usus untuk sarapan pagi aja:)) biasanya makan saat pergantian jam kuliah pagi. Kalau siang dan sore pasti udah habis.

Salah satu yang akan  kurindukan dari jogja.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...