Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay26: Gempa

Masih ingat dengan letusan gunung merapi? Sepuluh tahun silam, Jumat 5 November 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi. Suara gemuruh terdengar, hujan kerikil, dan hujan abu vulkanik pekat pun melanda.

Berdasarkan data Pusdalops BNPB per tanggal 27 November 2010, bencana erupsi Gunung Merapi ini telah mengakibatkan 277 orang meninggal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan 109 orang meninggal di wilayah Jawa Tengah.

Puluhan ribu orang mengungsi dan ribuan ternak mati. Bencana tersebut mengakibatkan kerusakan dan kerugian besar di wilayah Magelang, Boyolali, Klaten dan Sleman.

Dari catatan sejarah hari ini yang dihimpun, erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini terjadi mulai 26 Oktober 2010. Gunung itu mengalami beberapa kali erupsi yang dimulai pada pukul 17.02 WIB.

Sejak saat itu, gunung dengan tinggi 2.930 meter tersebut mengalami serangkaian erupsi dengan diiringi awan panas dan banjir lahar dingin hingga mencapai puncaknya pada 5 November 2010. Erupsi masih berlanjut hingga beberapa waktu kemudian.

Nah, dari letusan gunung merapi tersebut gempanya sampai ke tempat tinggal aku di Jawa Barat. Waktu itu aku sedang tidur siang di dalam rumah yang kebetulan aku tidur dikamar paling belakang, bukan dikamar aku yang ada didepan. Mamaku mencari-cari aku dimana-mana karena aku enggak bilang tidur dikamar belakang. Yang masih diingat sampai sekarang amamaku menabrak pintu samping untuk menuju ke kamar paling belakang untuk membangunkan aku sampai kakinya bengkak selama berhari-hari. Tapi alhamdulillah aku dan keluargaku baik-baik saja.

Nah, yang mau aku ceritakan sebenarnya kisah seorang pekerja bangunan yang sedang membangun rumah. Pada saat terjadinya gempa orang tersebuat ada dilantai atas, dengan reflek gempa sebut saja pak G langsung terjun. Paniklah semua orang yang melihatnya, namun qodarullah pak G baik-baik saja. Turun dengan selamat dan bisa langsung lari untuk menjauhi bangunan yang masih baru tersebut yang ditakutkan masih belum terlalu kokoh.

Cerita ini akan selalu teringat, dan sekarang aku bisa membagi kepada pembaca. Semoga bumi ini selalu baik kepada kita selalu. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...