Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay14: Cara Terbaik Menghadapi Hatters

Kita tidak akan menemukan kata ini dalam KBBI, namun kata ini sama dengan kata ‘hujat’ yang menurut KBBI hu-jat: caci, sela, fitnah. Haters lazimnya dipahami sebagai sebuah ekspresi kebencian seseorang terhadap pihak-pihak tertentu. Ekspresi tersebut bisa melalu gambar, kata atau kalimat, bahkan video yang didalamnya terdapat ungkapan kata-kata pedas, kasar dan menyakitkan. Namun bisa juga melalui kalimat-kalimat halus namung menyindir dan sangat dalam serta menohok, yang tidak masuk akal, tanpa sebab apapun.

Ekspresi kebencian jelas merupakan sebuah kejahatan yang harus dijauhi. Menurut hadis Al-Ghazali, yang artinya:
"Surga haram dimasuki oleh mereka yang buruk." Mereka adalah orang yang berbicara atau berperilaku buruk. Mereka tidak akan masuk surga bersama rombongan pertama. Mereka tidak akan asuk surga sebelum disiksa oleh api neraka kecuali orang-orang yang dimaafkan Allah.

Naudzubillah, semoga kita bukan termasuk orang tersebut dan dijauhkan pula dengan orang yang suka menyebarkan kebencian. Sebab menerima kebencian itu sangatlah tidak enak, sampai sakit hati.

Kalau dikata memiliki hatters tidak? Aku bukan artis wkwk. Tapi namanya juga hujatan mah gaperlu jadi artis dulu, menerima hujatan sudah pasti pernah. Bagaimana cara menanggapinya adalah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tapi niatkan untuk Allah. Mau  di  hujat ataupun tidak biar itu urusan si penghujat dengan Allah. Dan semoga kita buukan termasuk penghujat dan dijauhkan dari penghujat Amin

Selain itu, kita juga belajar untuk ikhlas dan menerima. Ya bukan di hujat terus diam lalu terima aja tapi udah sampai di fase kayak yang apasih gapenting banget udahlah mending berbuat yang lebih baik lagi. Be better bye u:) hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...