Saya tidak suka horor. Entah itu film atau cerita horor. Saya juga belum pernah memiliki cerita horor seperti hantu atau yang lainnya. Tapi saya akan menceritakan salah satu cerita yang sebenarnya saya win win, setengaj percaya setengah tidak namun banyak tidaknya.
Ini terjadi saat saya kakaen, tempat saya kakaen adalah dusun di ujung baratnya Kulon Progo, Yogyakarta. Bahkan tempat tinggal saya saat kakaen tiga rumah setelahnya sudah perbatasan dengan purworejo, Jawa Tengah. Dusun saya memiliki sembilan RT dan tiga RW yang mana luasnya sama sengan satu desa saya dirumah. Iya luas banget dan asal kalian tahu dalam satu dusum tediri dari bagian-bagian kelompok, kalau tidak salah ada lima bagian. Dari lima bagian tersebut ada satu kelompok yang menyendiri atau disendirikan atau diasingkan saya sampai saat ini tidak paham. Ya Allah pegimane tydac pezeng kalau mau ngadain kegiatan kaan, tapi alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar dan IPnya ga jelek, kayaknya gada yang jelek sih ya semuanya hahaha.
Wilayah dusun kita kira-kira empat puluh lima menir dari alun-alun kota dan setengah jam dari Yogyakarta International Airport, bandara baru cihuy. Iya terpencil diujung sana:(( dan masih asri bahkan untuk menuju salah dua RT kita harus melewati hehutanan apa hutan beneran ya. Kegiatan kakaen kami merupakan kegiatan biasa pada umumnya seperti kelompok-kelompok lain wkwk karena jalur reguler:)) Mengajar TPA menjadi kegiatan rutin kelompkk kita setiap hari saking tiap bagian kelompok memiliki tempat TPA semua.
Pada suatu malam jumat. Nah udah malam jumat berarti udah masuk ke cerita ya maafkan kebanyakan pembukaan. Jadi waktu itu kelompkm kita kedatangan kaka tingkat kita dan kita ada jadwal mengajar TPA di RT yang harus melewati hutan dan bahkan disamping jalan disuatu tikungan ada kuburannya. Ih aku merinding ngetiknya. Dintempat TPA tersebut memang jadwalnya malam hari, meskipun udah ada jadwal namun terkadang semua anggota ikut karena kasihan apalagi jika yang datang perempuan. Jadi kita dan kaka tingkat itu pergi ke tempat TPA tersebut. Sampai disana, salah sati teman saya langsung disuruh untuk wudhu oleh K (kaka tingkat, aku singkat aja ya) tapi semua anggota ikutan wudhu padahal sebelum berangkat kita sudah ada wudhu semua karena habis shalat maghrib. Kegiatn berlangsung dengam lancaf dam seperti biasa.
"Saat melewati jalan sehabis jembatan kamu merasa berat tidak?" K bertanya kepada salah satu anggota kita.
Jadi, K melihat ada seorang anak kecil dengan pakaian yang kumal ada dipangkuan teman saya itu saat dijalan. Huaaaa ambyarlah semua wkwkw padahal itu sudah hampir ahir kegiatan kakaen ya untung saja tidak dari awal.
Menurut cerita warga disana setelah hari-hari kakaen akan berakhir dan sedang berkumpul dan saling bercerita, bahwa dijalan yang kanan dan kirinya pohon aja (seperti hutan) dan setelah jembatan yang diatasnya ada kuburannya konon dahulu kala ada harimaunya, tapi bukan binatang. Wallahualam, saya tidak mau berpikir yang tidak-tidak ya.
Cerita diatas benar saya alami, maaf jika kurang horor. Beberapa saya ceritakan namun tidak detail dan tidak menyebutkan nama asli daerah, meski begitu saya bukan karena lupa malah bakalan ingat terus. Sebenarnya tidak sehoror itu kook tempatnya karena ada yang lebih horor wkwkw. Kejadian itu hanya terjadi satu kali. Alhamdulillah kita semua sehat, aman sentosa sampai kakaen berakhir dan sampai sekarang.
Beruntung kelompok kita tinggal di salah satu rumah RT karena kakaen sebelumnya dari kampus lain tinggal di rumah kosong yang bersampingan dengan kuburan (berbeda dengan yang dicerita) dan kita juga kalau waktu bisa diputar tidak apa-apa tinggal dirumah tersebut daripada tempat tinggal kita:(( gapapa harus khatam al-quran dan setiap malam baca yasin apapa:)) tapi wakti tidak bisa diputar ada untung ada tidak kita tidak tinggal disana.
Banjar, 21 April 2020
Terima kasih atas kebaikan warga sudah menerima kita disana:))
PS Maaf jika banyak typo, ngetik dari hp🙏
Ini terjadi saat saya kakaen, tempat saya kakaen adalah dusun di ujung baratnya Kulon Progo, Yogyakarta. Bahkan tempat tinggal saya saat kakaen tiga rumah setelahnya sudah perbatasan dengan purworejo, Jawa Tengah. Dusun saya memiliki sembilan RT dan tiga RW yang mana luasnya sama sengan satu desa saya dirumah. Iya luas banget dan asal kalian tahu dalam satu dusum tediri dari bagian-bagian kelompok, kalau tidak salah ada lima bagian. Dari lima bagian tersebut ada satu kelompok yang menyendiri atau disendirikan atau diasingkan saya sampai saat ini tidak paham. Ya Allah pegimane tydac pezeng kalau mau ngadain kegiatan kaan, tapi alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar dan IPnya ga jelek, kayaknya gada yang jelek sih ya semuanya hahaha.
Wilayah dusun kita kira-kira empat puluh lima menir dari alun-alun kota dan setengah jam dari Yogyakarta International Airport, bandara baru cihuy. Iya terpencil diujung sana:(( dan masih asri bahkan untuk menuju salah dua RT kita harus melewati hehutanan apa hutan beneran ya. Kegiatan kakaen kami merupakan kegiatan biasa pada umumnya seperti kelompok-kelompok lain wkwk karena jalur reguler:)) Mengajar TPA menjadi kegiatan rutin kelompkk kita setiap hari saking tiap bagian kelompok memiliki tempat TPA semua.
Pada suatu malam jumat. Nah udah malam jumat berarti udah masuk ke cerita ya maafkan kebanyakan pembukaan. Jadi waktu itu kelompkm kita kedatangan kaka tingkat kita dan kita ada jadwal mengajar TPA di RT yang harus melewati hutan dan bahkan disamping jalan disuatu tikungan ada kuburannya. Ih aku merinding ngetiknya. Dintempat TPA tersebut memang jadwalnya malam hari, meskipun udah ada jadwal namun terkadang semua anggota ikut karena kasihan apalagi jika yang datang perempuan. Jadi kita dan kaka tingkat itu pergi ke tempat TPA tersebut. Sampai disana, salah sati teman saya langsung disuruh untuk wudhu oleh K (kaka tingkat, aku singkat aja ya) tapi semua anggota ikutan wudhu padahal sebelum berangkat kita sudah ada wudhu semua karena habis shalat maghrib. Kegiatn berlangsung dengam lancaf dam seperti biasa.
"Saat melewati jalan sehabis jembatan kamu merasa berat tidak?" K bertanya kepada salah satu anggota kita.
Jadi, K melihat ada seorang anak kecil dengan pakaian yang kumal ada dipangkuan teman saya itu saat dijalan. Huaaaa ambyarlah semua wkwkw padahal itu sudah hampir ahir kegiatan kakaen ya untung saja tidak dari awal.
Menurut cerita warga disana setelah hari-hari kakaen akan berakhir dan sedang berkumpul dan saling bercerita, bahwa dijalan yang kanan dan kirinya pohon aja (seperti hutan) dan setelah jembatan yang diatasnya ada kuburannya konon dahulu kala ada harimaunya, tapi bukan binatang. Wallahualam, saya tidak mau berpikir yang tidak-tidak ya.
Cerita diatas benar saya alami, maaf jika kurang horor. Beberapa saya ceritakan namun tidak detail dan tidak menyebutkan nama asli daerah, meski begitu saya bukan karena lupa malah bakalan ingat terus. Sebenarnya tidak sehoror itu kook tempatnya karena ada yang lebih horor wkwkw. Kejadian itu hanya terjadi satu kali. Alhamdulillah kita semua sehat, aman sentosa sampai kakaen berakhir dan sampai sekarang.
Beruntung kelompok kita tinggal di salah satu rumah RT karena kakaen sebelumnya dari kampus lain tinggal di rumah kosong yang bersampingan dengan kuburan (berbeda dengan yang dicerita) dan kita juga kalau waktu bisa diputar tidak apa-apa tinggal dirumah tersebut daripada tempat tinggal kita:(( gapapa harus khatam al-quran dan setiap malam baca yasin apapa:)) tapi wakti tidak bisa diputar ada untung ada tidak kita tidak tinggal disana.
Banjar, 21 April 2020
Terima kasih atas kebaikan warga sudah menerima kita disana:))
PS Maaf jika banyak typo, ngetik dari hp🙏
Komentar
Posting Komentar