Langsung ke konten utama

#AprilProduktifDay7: Tetap Jadi Diri Sendiri

Cinta merupakan misteri. Ia tidak bisa dimengerti, tapi hanya bisa dihayati. Cinta merupakan suatu hubungan antara aku dan kau yang terjadi setelah proses perkenalan intimasi. Mulanya, objek cinta tersebut masih merupakan dia, sehingga hal itu masih mengesankan jarak dan kurang akrab. Tapi, ketika proses perkenalan berlanjut, maka dia berubah menjadi kau. Dari sinilah, maka dalam cinta harus ada unsur saling membuka diri dan saling memahami. Ia merupakan suatu tindakan yang keluar dari kemerdekaan seseorang untuk mencintai orang lain atau dirinya. - Kata Gabriel Marcel, seorang filsuf Prancis yang selalu meyakinkan pembacanya bahwa hidup saling mencintai dengan penerimaan dan kerelaannya menembus hubungan antarpribadi.

Namun, pada ahirnya semua yang kau kagumi akan luruh. Wajah kencang berganti kerutan, kulit cemerlang berganti kusam, rambut hitam berkilau indah berganti putih gugur bersama waktu. Yang tertinggal adalah apa-apa yang menempa tiap jengkal ragamu.

Pada akhirnya yang kau cintai akan pergi. Yang terinoggal adalah dirimu sendiri.

Mari jatuh cinta dan tetap menjadi diri sendiri.


With Love,
Lina

Komentar

  1. Yup, lockdown sesungguhnya ketika sudah tak bersama sama siapapun lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Bersyukur banget yang bisa berkumpul dengan keluarga. Alhamdulillah:))

      Hapus
  2. selamat jatuh cinta pada diri sendiriii <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuu, sebelum kita jatuh cinta pada orang lain:))

      Hapus
  3. Sampai akhir, yang akan bersama kita adalah diri kita sendiri. :')

    Nice, Lina! Tinggal diperbaiki sedikit typo-nya, hihi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih nina. Haha kamu udah kaya dosen pembimbing aku saja:))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...