Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Pengalaman Vaksin di Masa Pandemi

 Pandemi ini sudah berlangsung selama hampir  dua tahun di Indonesia. Dari PSBB sampai sekarang berubah nama menjadi PPKM, dari PPKM berlevel sampai darurat dan semoga segera usai pandemi ini.  Tahun 2020 covid-19 hanya mendengar di televisi, membaca berita, atau saat membuka media sosial. Berbeda dengan tahun ini, temannya teman, saudaranya teman, sampai tetangga bahkah teman sendiri yang tekena covid-19. Sebagai upaya pencegahan covid-19, bulan Juli kemarin aku melakukan vaksin sinovac tanggal 1 dosis pertama dan tanggal 28 dosis kedua. Vaksin ini dilakukan sebagai usaha, ya memang yang sudah vaksin juga tetap bisa tertular namun tidak jika tertular tidak akan separah seperti yang tidak/belum melakukan vaksin. Banyak pross dan conss tentang vaksin dari masyarakat, begitu juga oleh para tetangga. Awal vaksi mereka tidak mau dan vaksin masih sepi bahkan malah ada yang terpaksa vaksin karena jika vaksin mendapatkan bantuan beras. Katanya sih, kalau di tempatku memang yang ...

A Man Called Ove

Pengarang : Fredrik Backman Judul asli : En man som heter Ove Penerbit : Washington Square Press Tahun terbit : 2012 (Sweden), 2013 (US) Halaman : 364 ISBN : 9781476738024 A Man Called Ove (judul aslinya dalam bahasa Swedia: En man som heter Ove) adalah novel 2012 karya Fredrik Backman, kolumnis, blogger, dan penulis Swedia.  Buku ini menceritakan tentang seorang lelaki berumur 59 tahun dan seorang pensiunan bernama Ove. Di awal buku Ove diceritakan memiliki karakter yang tidak menyenangkan, Ia suka marah-marah terhadap hal yang tidak sesuai menurutnya. Hidup Ove sangat teratur dan rutin dilakukan, maka jika ada hal yang membuat hidupnya berbeda maka ia akan marah. Seperti halnya dia mengecek lingkungan tempat tinggalnya dalam kegiatan sehari-hari pada pagi hari. Alur dalam novel ini di awal berlatar maju-mundur, sempat membuat bingung karena ujug-ujug bertemu dengan Ove yang sedang marah di sebuah tempat penjualan elektronik. Tapi setelah membaca sampai akhir kamu tidak akan bosan...

Sedikit Cerita Tentang Buku

As always waktu yang paling aku suka adalah bagi-bagi buku dan sebelumnya menjawab pertanyaan "ceritakan buku terakhir apa yang kalian baca?"   Seneng banget rasanya melihat mereka pada semangat mau jawab dan akhirnya disuruh maju ke depan. Jawaban mereka beraneka macam buku-buku.  Ada salah satu dari mereka  yang ja kowab cerita tentang Malin Kundang, lalu aku tanya lagi 'oh iya adek, bacanya di buku yang berjudul Malin Kundang atau buku Cerita Nusantara?' dan dijawab 'di google kak saya bacanya'.  Oke baik, menggemaskan sekali memang berdialog dengan anak-anak. Gapapa baca boleh dimana saja asalkan memang itu bacaan yang baik, bukan:) Dulu, saat seumur mereka perpustakaan sekolahku belum banyak memiliki buku bacaan, setelah gedung baru bukunya juga baru. Buku yang suka kaku baca buku ensiklopedi karena selain itu di perpustakaan ya isinya buku paket.  Meskipun seneng buku baru tapi aku tetap pengen baca buku yang lama yang ada di perpustakaan gedung sebel...

Rawu

"Aku baik-baik saja." kata aku. Kelopak bunga matahari yang mekar dicerahnya hari kemarin atau ombak laut yang meskipun riuh tapi menenangkanmu, aneh bukan. "Syukurlah, banyak hal yang tidak baik-baik saja namun terlihat baik-baik saja bukan." kata kamu. "Maksud kamu?" bingung sambil menatap kedalaman laut. Itu matamu. "Tidak apa-apa. Aku juga baik-baik saja. Aku merindukanmu.." kamu tertidur dipangkuanku. Rasanya seperti ibu yang sedang menidurkan bayi kecilnya dipangkuannya sambil dielus kepala nan menggemaskan. Tapi dia bukan bayi..