Langsung ke konten utama

Sedikit Cerita Tentang Buku



As always waktu yang paling aku suka adalah bagi-bagi buku dan sebelumnya menjawab pertanyaan "ceritakan buku terakhir apa yang kalian baca?"  

Seneng banget rasanya melihat mereka pada semangat mau jawab dan akhirnya disuruh maju ke depan. Jawaban mereka beraneka macam buku-buku. 

Ada salah satu dari mereka  yang ja kowab cerita tentang Malin Kundang, lalu aku tanya lagi 'oh iya adek, bacanya di buku yang berjudul Malin Kundang atau buku Cerita Nusantara?' dan dijawab 'di google kak saya bacanya'. 

Oke baik, menggemaskan sekali memang berdialog dengan anak-anak. Gapapa baca boleh dimana saja asalkan memang itu bacaan yang baik, bukan:)


Dulu, saat seumur mereka perpustakaan sekolahku belum banyak memiliki buku bacaan, setelah gedung baru bukunya juga baru. Buku yang suka kaku baca buku ensiklopedi karena selain itu di perpustakaan ya isinya buku paket. 

Meskipun seneng buku baru tapi aku tetap pengen baca buku yang lama yang ada di perpustakaan gedung sebelumnya (aka belakang kantor nyempil). Buku itu tentang asal usul teknologi seperti hp, pesawat terbang dll. 

Buku itu merupakan satu-satunya eksemplar di perpustakaan dan buku lama yang kertasnya sudah tidak baru lagi, tidak ada robekan karena jarang dibaca. Pas baca judulnya udah penasaran, lalu kubuka halaman pertama dan banyak banget informasi baru yang aku dapat pada waktu itu. Karena keburu bel masuk kelas kutaruhlah buku tersebut di lemari, nanti saat pulang sekolah bisa kupinjem pikirku. 

Eh, tapi malah dipinjem sama guru dan mau dibawa pulang buat dibaca anaknya dirumah. Baiklah, dengan kepolosanku aku selalu nanyain bukunya udah selesai dibaca atau belum. Satu hari, tiga hari, satu minggu, dua minggu, sampai gedungnya diperbarui dan buku tersebut dan buku-buku lainnya ga pernah aku liat lagi.


Kalau sekarang mau baca buku udah gampang banget. Perpustakaan sudah lebih banyak menyediakan buku bacaan dalam judul dan eksemplar, taman baca masyarakat, mobil dan motor baca keliling, dan Kolecer. Selain itu kemudahan akses internet, dulu hp Nokia dan hanya bisa sms dan telpon (aduh tua banget ya) itupun hp barengan sama kaka. Berbeda dengan anak SD sekarang, apalagi dalam keadaan pandemi yang semuanya jadi serba online.

Bahan bacaan sangat mudah didapatkan (bahkan dalam hitungan detik) dengan berbagai macam bacaan. Pokonamah hayang baca naon juga ada semuanya. 

Yuk jangan malas membaca (untuk diri sendiri).

Salam Literasi ✨

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...