Langsung ke konten utama

Trust your mind or heart?

 Kalo dikasih pilihan untuk memilih antara dulu ketemu apa enggak, aku bakalan pilih untuk bertemu dengan Dia.

Karena aku jadi bisa lebih mengenal diri sendiri. Alias aku jadi sering intropeksi diri. Ya, meskipun gada Dia juga aku bakalan seringnuntuk ke diri sendiri. 

Kalo ditanya apa sih yang Dia udah kasih ke kamu? Jawabannya adalah waktu. Waktu kebersamaan yang sesingkat adzan isya sampai dengan mulai sepinya jalanan kota. Tapi di kota ini semakin malam akan semakin romantis bukan? Itupun tidak selama itu, karena sebentar Dia datang lalu pergi lalu datang lagi. 

Waktu aku yang selama ini tanpa Dia. Aku benar-benar menikmati hidupku. Bertemu dengan banyak hal. Lebih mengenal ke diri sendiri. Memang semakin dewasa maka akan semakin mengenal diri sendiri bukan. Dan yang terpenting adalah lebih menyayangi diri sendiri. Aku tanpa kamu maka akan kusayangi diri ini, seperti sebelum aku mengenal kamu. Pun sekarang aku yang pernah mengenalmu, yang sedang berjuang untuk mengikhlaskanmu.

Lebih menjaga diri juga. Menjaga dari hal-hal yang bisa bikin kamu merasakan sakit lagi. Karena untuk sembuhnya itu butuh effort yang banyak. Waktu yang tidak sebentar, pikiran dan juga kesehatan.

Karena waktu tidak bisa di ulang dan meskipun entah kamu baca ini atau tidak. Hai Mas, aku mau bilang kalo,"Mas makasih sudah datang, tapi kita sama-sama usaha dulu yuk. Usaha untuk sama-sama menyelesaikan pendidikan dulu. Usaha untuk berkrir, aku pengen meraskan bagaimana dunia kerja dulu sebentar saja barang beberapa waktu (dulu aku sih pengennya satu tahun aja). Kalo aku wisuda kamu dateng lagi yaa.. akan aku pastikan selama itu tidak akan ada lelaki yang mengisi hatiku."

Kalimat ini yang pengen aku bilang ke kamu saat kamu datang sendiri hari itu. Iya aku paham sejak hari itu. Aku senang bahwa aku tidak sendirian. Kupikir hanya aku sendiri, maaf karena sudah membuat benteng setinggi itu. Tapi nyatanya kalimat ini tidak terucap hari itu.

Kalo kamu lihat aku yang bisa apa-apa sendiri. Keluar kota sendiri, mengisi seminar, menulis buku antologi, menulis berita di sebuah media nasional, ikut kegiatan-kegiatan volunteer, sampai aku lulus kuliah. Memang terlihat seperti manusia kuat. Tapi asline aku yo butuh pundak untuk bersandar. Tapi cukupkan sajadah untuk bersujud:)

Dibalik aku yang sering bolak-balik Bandung-Jogja, jam 3 sampai di stasiun Bandung, terus nunggu sampai subuh dulu karena diwanti-wanti Aang ga boleh keluar stasiun sebelum pagi.  Takut enggak? Yo jelas takut dong. Di lain waktu bawa banyak barang, mau ke toilet gada orang buat nitipin. Pernah aku pakai jasa bapak kuter stasiun. Ku kira bakalan dibawain barangku sampai aku mendapat jemputan dari aa gojek, eh ternyata cuma sampe pintu keluar stasiun. Pengen kumenangis. Kadang butuh temen, tapi sadar kalau lebih baik menjadi tidak merepotkan. Tapi aku punya Omet yang baik sekali, dia sangat mau aku repotkan. Nanti akan aku ceritakan padamu. Pun sahabat-sahabatku yang lain. 

Iya, banyak sekali hal yang pengen aku ceritain. Hal-hal yang penting sampai hal-hal yang kadang sangat tidak penting sekali. 

Ohiya, aku enggak sengaja pas buka akun sosial media lamaku terus muncul akun kamu. Berani sekali aku meminta pertemanan denganmu. Makasih sudah menjadi temanku (lagi). Apa kamu masih ingat aku? Tapi sepertinya masih sih hehe. Entah bagaimana aku ingin selalu menyapamu tapi itu tidak pernah terjadi. Makasih udah selalu liat story yang kubuat. Dengan sedih aku mau bilang kalo akunku itu kena banned. Aku udah enggak bisa buka akun itu lagi. Padahal ada banyak sekali foto yang aku upload tapi hanya aku sendiri yang bisa lihat, sedih sekali semua hilang.

Di akun baru yang aku buat lagi, entah kenapa aku tidak memiliki keberanian untuk meminta pertemanan lagi hahaha.. tapi masa akunku tidak pernah muncul di media sosialmu ya? atau di media sosial yang lain gitu.. hahahahahahahah.

Tidak ada yang aku sesali pernah bertemu dengan kamu. Mungkin yang aku sesali adalah kamu tidak datang lagi setelah aku wisuda. Tapi tidak apa, semoga ikhlasku lebih lapang lagi..

كل يوم يعديبصحى فيه وأموت يجي مليون مرة لوحديلو سامعلي صوت قرَب خد بيدييلي دايما ناسيني

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...