Langsung ke konten utama

Day3: Adil Kepada Diri

Menjelang umur 20tahun waktu yang kita lalui terasa begitu cepat. Terkadang 24 jam dalam sehari aja masih kurang, pun terasa begitu cepat sekali berlalu. Rasa-rasanya waktu yang diberikan kepada kita itu hanya sedikit dan kadang kita merasa kurang, Astaghfirullah...

Maka dari itu, ketika kita memiliki waktu lebih, seperti pulang kuliah lebih cepat, proposal yang harus disebar masih menunggu surat perijinan, atau tiba-tiba dosen meliburkan kuliah, dan waktu-waktu seperti inilah yang datangnya tidak kita duga lainnya harus kita syukuri.

Bersyukur kita bisa merehatkan (sebentar) jasmani dan rohani kita dari pikiran-pikiran dan tugas-tugas sejenak. Membayar hutang tidur yang tidak teratur. Membayar hutang-hutang bacaan yang sudah lama kita tinggalkan, bahkan tidak tersentuh sama sekali:"). Mengobrol dengan orangtua, saudara, dan sahabat kita yang jauh disana, untuk anak rantau. Dan membereskan kamar kost yang seperti kapal pecah haha..

Tapi aku ingin tidur manja atau leyeh-leyeh saja. dan saat lagi bengong muncul quote yang merasa itu menampar diri sendiri,"Berhentilah ketika kamu sudah selesai, bukan ketika kamu cape!!!". Dan yang harus kita lakukan adalah kita harus sadar bahwa kita hanya harus adil kepada diri kita, jadi princess sebentar setelah itu mari jadi wanita kuat:)

Mari kita adil kepada diri kita sendiri. Istirahat ketika lelah boleh saja. Sebentar. Nanti kita selesaikan yang harus diselesaikan...

With Love
LH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...