Langsung ke konten utama

Day2: Cerita Aja #30DaysWritingChallenge

Day2 writing challenge, aku pengen cerita hari ini.
Aku tidur ketika alarm ku berbunyi (pukul 2.45 dini hari) karena rasa capek banget sampai susah buat tidur, sobad:( dan bangun pukul 5pagi. Jam 7.00 udah buru-buru persiapan berangkat sekolah, akibat kelamaan liburan lupa kalo masuk sekolah jam 7.30. yowes rapopo, leyeh-leyeh cantik aja sambil mikirin sepanjang jari nanti apa aja yang bakal dikerjain.
Selama mata kuliah pertama, ni mata ngantuk banget. Nguap-nguap setiap 5menit sekali. Tapi satu pernyataan dari materi dosen yang masih diingat, "menulis itu bakat atau kebiasaan".
Yup, msnurut diri aku sendiri menulis adalah bakat yang harus diciptakan dan dibiasakan. Karena menulis bukan hal yang mudah, seperti hal nya niat ingin menulis selalu ada namun untuk istiqomah mengerjakannya itu yang susah.
Terkadang, saat kita lagi bengong atau nongkrong di kamar mandi suka sakolebat kepikiran pernyataan atau quotes, namun saat itu tidak alat untuk menuliskan pernyataak atau quotes yang datang. Dan ketika kita sudah di depan alat tulis malah hilang pernyataan atau quotes yang tadi sempat ada di fikiran kita. Diingat-ingat malah semakin hilang. Susah emang yakk ternyata menulis tu.
Jadi, menyambung dengan tantangan untuk diri sendiri, maka saya akan berusaha untuk istiqomah menulis bahkan ketika tantangan ini sudah selesai.
Seperti halnya tulisan ini, saya tidak memiliki rancangan atau kerangka padahal tadi saya ingin membahas hal yang lain, namun ketika sedang menulis malah lupa apa yang akan dibahas sebelumnya. Hehe
Yaudah, yang penting mau nulis aja udah uyuhan alhamdulillah..
See u..

With Love
LH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...