Langsung ke konten utama

Full Moon Capricorn

Sebelumnya, alfatihah dulu untuk Lik Ma'il (Ismail)....

Hari ini tepat satu-tahun-nya Lik Mail, beliau adalah adik kandung Mamah aku. Sedari pagi aku, Mamah dan uwa menyiapkan berkat untuk naun ini. Berkat adalah bingkisan yang dibagi kepada para tetangga yang diundang untuk datang kerumah kita dan mendoakan. Disebut juga tahlilan. Tahlilan merupakan sebuah tradisi yang ada dikampung saya. Tahlilah biasanya dilakukan untuk mendoakan saat ada saudara atau keluarga yabg meninggal yaitu, satu sampai tuhuh hari, seratus hari sampai seribu hari, dan mendoakan yang lainnya.

Tidak boleh berkata capek, meski badan rasanya remuk sekali.. alhamdulillah acara tahlilan naun berjalan dengan lancar💜
Semoga Lilik disana tenang dan mendapatkan tempat yang baik, allahumaamin.

Mengingat seratus hari yang lalu, yaitu tepat satu tahun lalu saya mendapat kabar bahwa lilik telah berpulang sedangkan saya sudah pergi (lagi) ke Jogja:') Sedih dan kehilangan itu sudah pastii. Lilik merupakan sosok yang sudah aku anggap seperti bapak sendiri dan banyak sekali kebaikan-kebaikan lilik yang tidak akan saya lupakan, aku juga bisa merasakan bagaimana sayangnya lilik padaku:') liliklah yang selalu berpihak padaku disaat yang lain tidak, lilik jugalah yang selalu mendukung dan membanggakan apa yang aku inginkan dan aku dapatkan.

Kehilangan sosok yang sangat kamu sayangi tentu membuat kamu sedih. Namun kesedihan kita kepada orang yang telah beroulang tidak boleh larut. Kita harus tetap berjalan dan mendoakan. Melupakan kesedihan tidaklah mudah dan membutuhkan kerja keras untuk menghilangkannya. Dukungan dari orang terdekat kita sangatlah dibutuhkan. Mendapat pundaknya dan pelukannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#AprilProduktifDay2: Melihat Sisi Baik Pandemi

Berbicara tentang sisi positif dan hikmah yang dapat diambil dari wabah covid-19 itu banyak sekali. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari adanya wabah ini. Kita dihimbau untuk #StayAtHome tentu saja bagi anak perantau sangat senang kembali kerumah. Ada banyak waktu untuk bercengkrama, masak bersama, makan bersama, nonton tv bersama, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan. Yang tentu saja saat awal pulang dari perantauan merasa senang sekaligus sedih dan takut selama diperjalanan bertemu dengan banyak orang, meskipun sudah jaga jarak. Bisa mencoba masak dengan resep baru, dan berbagi resep dengan teman-teman yang suka memasak. Itung-itung belajar masaka ya karena selama di rantau selalu membeli makan tidak sempat masak sendiri. Dan ternyata mencoba hal baru itu seru! Meskipun jauh sebelum adanya wabah ini sudah selalu cuci tangan, tapi dengan adanya wabah ini kita lebih lebih sering mencuci tangan dan menjaga kersihan lainnya. Yang biasanya jalan hanya sa...

#AprilProduktifDay1: Untuk Tetap Selalu Bersyukur

Diakhir tahun kita semua pasti selalu melakukan evaluasi diri, apa hal-hal yang sudah dicapai patut untuk disyukuri dan juga apa yang belum tercapai, ya tidak apa-apa kita semua memiliki batasan:) Awal tahun ini dimulai dengan warna yang abu-abu. Bukan hitam ataupun putih, sebab aku sudah tahu bukan hitam atapun putih saja nanti dihidup aku. Apa-apa yang sudah direncanakan olehku belum tentu sesuai dengan rencana Allah:) Bukan aku  tidak  percaya diri, tentu saja aku selalu percaya dengan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan semua rencana-rencana dan resolusi-resolusi yang sudah aku buat setiap tahunnya. Namun, semua rencana-rencana itu tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, qodarullah.. semua nya harus kondisional dengan adanya pandemik di bumi kita ini. Mengabari teman-teman dengan berita bahagia ‘teman-teman, aku besok seminar proposal/munaqosyah. Kalian tidak usah datang aku malu. Minta doanya ya’. Berganti menjadi ‘teman-teman aku besok seminar propos...

#AprilProduktifDay6: Gapapa Menjadi Beda

Kalau ada hal aneh yang berbeda sama yang lain selain saya tidak suka minum kopi adalah saya tidak suka makan pedas. Padahal seblak dan ramen kata temanku,"apa rasanya kalo tidak pedas?". Memang umur saya tahun ini sudah dua puluh tahun lebih dikit tapi makan pedas saja tidak bisa. Setiap jajan sama teman pasti selalu beli makanan yang manis-manis, beda banget sama teman-teman yang sukanya jajanan yang asin.  Kalo lagi jajan pasti salah seorang teman ada saja yang bilang "Ohiya, selera Lina emang beda dari kita" haha Pernah suatu waktu aku beli seblak sama teman-teman, trus aku sok sok an pedasnya level lima. Yang membuat aku tidak bisa makan pedas adalah ketika makan pedas air mataku selalu turun:") padahal tuh gapapa loh bisa ditahan pedesnya tapi air mata malah gabisa berhenti. Sampai teman-teman kasian kalo lihat aku makan pedas:)) tapi seblak dan ramen tetap makanan asin-pedas favorit aku, meski dimakannya level satu atau dua.  Nah, karena tidak su...