Pernah suatu hari pada tahun keduat masa perkuliahanku (2017) saya menenggelamkan diri di kamar kos saya, sendiri. Yang membuat saya ingin tertawa adalah ada yang beranggapan bahwa saya tidak produktif sama sekali, hihi. Memang saya hanya di kamar saja dan keluar ketika saya pergi membuang hajat saya. Berbeda dengan doi, ceileh, yang sedari pagi sudah sibuknya minta ampun. Entah apa yang diperbuat pada hari itu dia begitu sibuknya tidak seperti pada hari-hari biasanya. Hingga dia berkata bahwa hidup itu haruslah produktif. Dan hidup yang waktu itu saya lakukan adalah tidak produktif menurut doi:) Dia berkata seperti itu karena dia tidak tahu dengan hidup saya. Bagaimana saya menunggu waktu dimana saya hanya bisa di dalam kamar (kos) saja, dan melakukan segala hal yang sangat saya sukai. Membaca buku yang sudah lama saya ingin baca, mendengarkan musik, menonton film, dan hal-hal yang dia anggap tidak produktif lainnya. Tanpa ada mengganggu tentunya.
Memiliki seorang sahabat menurut saya itu penting. Sahabat adalah orang yang mengerti kita. Yang tidak bosan untuk ber-pillow talk dengan kita, menghabiskan secangkir greentea dikala duduk berdua. Berpisah jarak tidak membuat kita beda. Beneran deh. Hampir dua tahun lamanya tidak bertemu dengan sahabat, saya merasa biasa saja dan tidak ada yang berubah. Hanya pengalaman, tempat, dan ilmu yabg berbeda saya karena berpisah selama itu. Namun, sikap dan kehangatannya masih sama. Dan masih betah berlama-lama bersama.
Kepada sahabat tak khawatir kuceritakan lika liku kehidupanku. Aku membaca pada sebuah buku (lupa apa judul buku tersebut) bahwa;
Persabatan dapat terbentuk ketika kita memiliki kesamaan.
Kesamaan yang dimiliki bisa berupa kehidupan yang sedang dijalani, perasaan yang sedang dialami, dan lainnya. Sehingga merasa bahwa ada orang lain yang memiliki kehidupan yang sama dengan kita, dan kita merasakan bahwa kita tidak hidup sendiri di dunia, ada orang lain yang sama dengan kita. Saya termasuk orang yang terbuka dan tidak pernah memilih dengan siapa saya akan berteman. Benar, memilih teman itu penting. Hanya saja saya tidak pernah memilih, kepada teman yang tidak kupilih saya akan mengambil yang baik dan yang buruk, semoga tidak berpengaruh buruk kepada kita dan semoga kita bisa merubah menjadi kebaikan.
Manusia itu butuh teman, untuk bersosialisasi tentunya. Mendiskusikan tentang hal yang diperlukan atau pelajaran yang kita dapatkan sewaktu perjalanan. Namun, dengan teman mengobrol saja cukup karena berdiskusi itu butuh berfikir lebih. Namun berdiskusi tidaklah segampang itu, hanya jika pada saat yang dibutuhkan kita berdiakusi untuk kepentingan kuliah, kelompok, komunitas dan lainnya. Saya suka berdiskusi tentang berbagai hal. Berawal dari pertanyaan-pertanyaan yang biasa dan masuk kedalam diskusi yang luar biasa. Entah dengan teman maupun dengan seseorang yang baru saya temui. Entah karena tugas maupun karena persamaan pikiran kita. Karena diskusi tidak akan berjalan ketika kita tidak menginginkan itu. Mengobrol ringan saja cukup. Entah aku yang kurang ilmu dan pengalaman atau aku yang sebenarnya tidak dapat berteman dengan siapapun. Atau percakapan dengan saya yang tidak diinginkan. Atau kita tidak memiliki kesamaan dalam berfikir, bercanda, mengobrol atau apapun bersisosial denganmu. Bisa jadi saya adalah orang yang tidak menyenangkan dan tidak penting. Ambil sisi positifnya saja, bahwa kita memang harus berteman dengan siapapun dan terserah mereka ingin berteman dengan kita ataupun tidak?
Jadi, yang saya lakukan ketika menurut oranglain tidak produktif adalah salah satunya waktu dimana saya melakukan banyak hal yang lebih baik saya sendiri yang mengetahui.
Benar, memang hanya sahabat terbaik saya yang tahu saat dimana saya tidak ingin di ganggu dan harus menyendiri dan pada saat waktu yang sangat luang. Terimakasih kepada orang langka yang saya kenal baik yang begitu memahami saya 💜
Benar, memang hanya sahabat terbaik saya yang tahu saat dimana saya tidak ingin di ganggu dan harus menyendiri dan pada saat waktu yang sangat luang. Terimakasih kepada orang langka yang saya kenal baik yang begitu memahami saya 💜
Apa yang kita lakukan tidak perlu lah diketahui orang lain, sebab orang lain juga tidak ingin mengetahui apa yang kita lakukan. Mari lakukan yang terbaik dan jadilah yang baik versimu. Dan jangan sampai kita lupa kepada diri kita sendiri. We know we need our own personal space. We ache to get away.
Kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri. It can be important to be with your ownself than to be with others. Jangan takut dibilang gak produktif, atau gimana, karena ada saat-saat dimana kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri. It is as important to be in 'your world' as to be in 'the world'. Memanh susah. I know it's hard to take time alone. Malah sering sekali kita merasa kalau kita hanya membuang-buang waktu saja dan masih banyak kerjaan yang lebih penting dari sekedar 'menyendiri'. There are parts of our lives would rather not think about, so we keep busy. But the truth is, we need to take time alone. Once you have done this stage, you will realize the importance of spending time with yourself.
Rest and listen to the deep of joyful song of your soul..
Take time alone. Solitude will nourish you..
Banjar, 25 Juni 2018.
With Love
LH
Komentar
Posting Komentar